Wahai Dunia, Wahai dambaan disetiap zaman, telah
berjuang memperebutkanmu sedemikian banyak pembesar dan Raja
Raja, mereka menikmati keberhasilan dengan kegembiraan. Dan telah
berjatuhan sedemikian banyak para fakir miskin yang menetes air liurnya melihat
kenikmatan para raja dunia. Telah datang pula golongan hamba yang shalih yang
tak mau memperebutkanmu, mereka melupakanmu dan mencari ridho Allah.
Wahai Dunia, tidaklah para raja, atau fakir
miskin, atau bahkan orang-orang shalih itu meninggalkanmu kecuali kau bekali 1
X 2 meter saja dari milikmu untuk lubang kuburnya, hanya itulah yang kau
berikan pada mereka, itulah kebaikanmu pada para pecintamu atau mereka yang
meninggalkanmu, sama saja, padahal para pecintamu melupakan segala-galanya
hanya untuk mendapatkanmu, namun tak satupun dari mereka meninggalkanmu, selain
hanya mendapatkan kuburnya saja, maka para pecintamu meninggalkan harta untuk
menjadi bahan perebutan dan percekcokan antara
ahli warisnya kelak, dan ia meninggalkanmu dibebani dosa, dan para hamba Shalih
mendapat tumpukan pahala.
Firman Allah: “Dan Kehidupan Dunia hanyalah
panggung sandiwara dan fatamorgana belaka”
Oh Saudara.., sadarlah.. aku dan engkau hanyalah
satu sel dari 1 Milyar sel yang terkumpul dalam beberapa tetes cairan kental
yang mengalir dari dahsyatnya birahi manusia sebelumku dan sebelummu. 1 Milyar
sel itu bertebaran di vagina, berjuang mencapai kehidupan alam rahim, maka 1
Milyar sel itu gagal kesemuanya, mereka semua mati dan terbuang, hanya satu sel
yang berhasil selamat ke alam rahim, ITULAH AKU DAN ENGKAU, satu-satunya yang
berhasil selamat dari 1 Milyar saudaraku dan saudaramu yang musnah..
Aku dan engkaupun hidup bertebaran memenuhi bumi,
lalu mati dan dibenamkan dikubur, kubur kita yang
harus dalam, agar bau busuk yang dahsyat kelak,
tak terbaui dan mengganggu manusia lain yang masih belum jadi bangkai seperti
kita, aku dan engkau akan sendiri, tak ada teman
terdekat sekalipun yang mau menemani di kubur kita, tak satupun dari mereka mau
perduli terhadap hewan tanah yg menggerogoti kita, lalu hewan tanah akan
menggerogoti tubuh ini sedikit demi sedikit, berkeliaran di paru-paru kita, dan
mungkin menjadikan otak kepala ini sebagai tempat bertelur. Lalu kita akan
habis menjadi tulang, lalu habis lebur menjadi tanah.., musnah.., tak lagi
terlihat bentuk ini, tak lagi ada suara ini, wujud ini, semua habislah sudah
begitu saja.
Wahai aku dan kalian, ingatlah bahwa maut membayangiku dan kalian lebih dekat dari bayangan
kita sendiri, dan ingatlah bahwa satu nafas kita adalah selangkah menuju ajal.
No comments:
Post a Comment